PPK BUNGBULANG: PDIP Siap Maju Tanpa Koalisi

PDIP Siap Maju Tanpa Koalisi

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) optimis untuk bisa memenangkan Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki dalam Pilgub Jawa Barat di 2013 mendatang tanpa koalisi.

"Pilkada Jabar ini harus menjadi perubahan bagi Jabar. Kita surveinya juga bagus, dua orang ini juga dikenal bersih dan berani punya jaringan," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Maruarar Sirait di kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (8/11).

Menurutnya, PDIP masih memiliki cukup suara untuk bisa memenangkan calonnya untuk duduk di kursi Jabar satu tanpa koalisi. Terlebih dukungan dari warga Jabar juga berdatangan terhadap pasangan PDIP tersebut.

"Banyak komponen Jabar dari berbagai elemen di Jawa Barat yang menyatakan dukungan. Mereka punya motivasi kuat untuk merubah Jawa Barat," pungkasnya.

Gerindra Bakal Dukung Rieke-Teten
Partai Gerindra akan mendukung pasangan Rieke Dyah Pitaloka dan Teten Masduki dalam Pilgub Jabar 2013 meski nantinya tidak berkoalisi dengan PDIP. Partai Gerindra mendukung pasangan ini karena melihat latar belakangnya.

"Kita akan minta seluruh kader bisa sukseskan pasangan ini," kata anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra, Martin Hutabarat, di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (8/11/2012).

Martin berharap, efek Joko Widodo alias Jokowi bisa kembali terjadi di Pilgub Jabar untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih. "Gerindra akan ikut mendukung agar efek Jokowi bisa mewabah di daerah lain," kata Anggota Komisi III DPR itu.

Ketika ditanya kondisi hubungan komunikasi Gerindra dengan PDIP terkait Pilgub Jabar, Martin menyatakan sejak awal sudah sering berkomunikasi. Tak hanya di Jakarta dan Jabar, kata dia, komunikasi sudah dilakukan terkait pilgub di daerah lainnya, seperti Jawa Tengah.

Apakah juga sudah ada komunikasi dengan parpol selain PDIP? Martin mengatakan, komunikasi dengan banyak parpol sudah dilakukan untuk mengusung calon lain. Namun, kata dia, pihaknya tetap melihat latar belakang figur.

Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto, tambah Martin, menyetujui untuk mengusung Teten lantaran latar belakangnya sebagai aktivis pemberantasan korupsi. "Kita lihat rekam jejak orang yang konsisten dalam menciptakan pemerintahan yang bersih. Saya rasa itu yang dirindukan orang," pungkas Martin.

Selama ini, Teten aktif di Transparency International Indonesia (TII). Namun, Gerindra terganjal untuk langsung mengusung Teten karena hanya memiliki delapan kursi di DPRD Jabar.

Gerindra Ancam Abstain
Namun, pernyataan mengejutkan datang dari Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani. Menurutnya,Gerindra tidak mendukung pasangan Rieke-Teten yang diusung PDIP di Pilgub Jabar 2013. Pasalnya, Gerindra tidak pernah diajak membicarakan masalah itu oleh PDIP. 

"Secara pribadi, saya beberapa kali menanyakan masalah Pilkada Jabar kepada TB Hasanuddin (Pelaksana Harian Ketua DPD PDI-PJawa Barat). Namun,  sejak awal PDI-P (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ) menyatakan akan maju  sendiri  dan kami paham dengan bahasa itu," ungkap Muzani, Kamis (8/11), seprti dilansir Kompas. 

Sebelumnya, melalui akun Facebook dan Twitter-nya, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan mendukung Teten Masduki menjadi calon gubernur Jabar. 

Muzani membenarkan dukungan yang disampaikan Prabowo tersebut. "Namun, kami hanya memiliki delapan kursi di DPRD Jabar. Butuh tujuh kursi lagi untuk dapat mengusung pasangan calon di pilkada. PDI Perjuangan yang selama ini memiliki banyak kesamaan pandangan dengan kami, ternyata memilih mengusung sendiri karena mereka memang mampu melakukannya. Kami menghormati sikap PDI Perjuangan tersebut," katanya. 

Saat ditanya apakah sikap PDI-P itu terkait dengan Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu, saat Ketua Umum PDI-PMegawati Soekarnoputri pernah menyatakan ada penumpang gelap? Muzani mengatakan, "Di Jakarta kondisinya berbeda. PDI-P dan Gerindra harus berkoalisi karena tidak punya cukup kursi di DPRD untuk maju sendirian." 

Muzani menegaskan, Prabowo tidak  kecewa atas sikap yang diambil PDI-P di Pilkada Jabar, dan menilai yang sekarang terjadi  sebagai dinamika politik.

Konsentrasi Gerindra saat ini adalah menentukan pilihan, apakah mendukung pasangan Dede Yusuf-Lex Laksamana yang diusung Partai Demokrat, Ahmad Heryawan, atau abstain.

0 komentar:

Posting Komentar