PPK BUNGBULANG: Alotnya Mencari Wakil Gubernur

Alotnya Mencari Wakil Gubernur

Pendaftaran calon gubernur dan calon wakil gubernur Jabar telah dibuka Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar sejak tanggal 4 November lalu. Pendaftaran untuk calon pemimpin 42 juta warga Jabar ini akan berakhir pada 10 November nanti atau hanya tinggal sehari lagi.

Namun hingga dua hari sebelum penutupan, baru pasangan dari perseorangan atau independen Dikdik Mulyana Arief Mansur-Cecep Nana Surayana Toyib (Dikdik-Toyib) yang telah mendaftar.

Sedangkan pasangan calon dari partai politik, belum ada satu pun yang menyambangi Kantor KPU Jabar di Jalan Garut Kota Bandung. Padahal sejak awal diumumkannya waktu pendaftaran pasangan calon, KPU sudah mewanti-wanti agar parpol atau calon independen tidak semua mendaftar di masa injury time.

Dari tiga partai besar di Jabar, plus calon petahana, semuanya memilih last minutes untuk mendaftarkan diri. Parpol penguasa yang dipastikan mengusung Wagub Jabar Dede Yusuf dan mantan Sekda Jabar Lex Laksamana, rencananya baru mendaftar ke KPU pada Jumat hari ini.

Demikian pula dengan jagoan PDIP, Rieke Diah Pitaloka alias Oneng yang berpasangan dengan pegiat antikorupsi, Teten Masduki, rencananya hari ini juga mendaftar.

Sedangkan sang petahana, Ahmad Heryawan yang akan diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hingga saat ini masih belum membocorkan siapa calon pendampingnya untuk bertarung memperebutkan posisi gubernur dan wakil gubernur Jabar periode 2013-2018.

Juga belum mau menyebutkan kapan akan mendaftar, kendati pernah mengatakan tak akan mendaftar di menit-menit terakhir.

Selain soal itung-itungan hari baik, keterlambatan mendaftar juga memang disebabkan alotnya penentuan calon wakil gubernur, seperti dialami Yance. Maklum, bisa dibilang semua calon menginginkan posisi Jabar 1 alias gubernur, tidak ada yang dengan sadar dan karena keinginan sendiri ingin jadi wakilnya gubernur.

Dede Yusuf misalnya. Setelah lima tahun menjabat wagub Jabar, memilih untuk bercerai dan bertarung dengan pasangannya pada Pilgub Jabar 2008 lalu, Ahmad Heryawan.

Akhirnya Aher pun harus mencari pendamping lain untuk pilkada. Juga Teten yang pada awal-awal kemunculannya memproklamirkan diri untuk jadi Jabar I.

Di luar alotnya penentuan calon orang kedua di Provinsi Jabar ini, kita masyarakat hanya bisa berharap Pilgub Jabar nanti bisa menghasilkan gubernur dan wakil gubernur yang bisa membawa kemajuan bagi Jabar.

0 komentar:

Posting Komentar